Jumat, 11 Juni 2010

MEMILIH CALON PASANGAN: KONSEPSI KAFA’AH DALAM PERNIKAHAN

(Telaah kesederajatan sosial, Kesederajatan Agama dan Kesepadanan pendidikan)

Proses mencari jodoh, tidak bisa dilakukan dengan acak (random). Juga tidak bisa semata-mata karena pertimbangan pribadi namun harus dilakukan menurut aturan-aturan berdasar pertimbangan yang mendalam. Pola pikir bahwa cinta itu buta sama sekali tidak bersifat universal, malahan cenderung mengarah pada konsepsi yang keliru. Keyakinan bahwa cinta dan perkawinan itu berjalan seiring seperti kuda dengan keretangya logika inipun tentunya perlu dipertanyakan ulang karena cinta dan perkawinan adalah dua buah model pengalaman manusia. Yang dinamakan dengan perkawinan adalah konsep sakral dari sebuah kontak (ijab Qobul) secara syah yang dilakukan oleh pasangan lelaki dan perempuan sesuai tata nilai hukum yang berlaku, baik hukum positif maupun hukum religius. Jadi jelas pernikahan/ perkawinan merupakan sesuatu yang sakral suci dalam kehidupan manusia. Pemilihan jodoh-menurut agama-harus melewati suatu aturan dan berbagai pertimbangan, pertimbangan cinta bukanlah sesuatu yang harus diprioritaskan.
Dalam perkawinan para ahli mengakui beberapa syarat yang harus dipenuhi lebih dahulu (prerequiste) walaupun berbeda antar pendapat. Akan tetepi secara umum semua kriteria itu di tunjukanuntuk menentukan calon jodoh yang cocok untuk masa depannya. Konsep kesepadanan (kafa’ah) akan melibatkan kriteria-kriteria yang lain dalam sebuah koridor yang cukup kompleks. Kriteria itu atara lain kesederajatan sosial (Sosial equality), Kesederajatan agama (religius equality), kesederajatan ekonomi (Economic equality), kesederajatan profesi (Job equality), kesederajatan pendidikan (education equality) dll. Analis persoalan yang dikembangkan dalam risalah ini ditinjau dalam rangka makro dan secara eksplisit akan berkaitan erat pada konsep kesepadanan pendidikan sebagaimana tema yang kita sepakati sebelumnya. Paradigma yang penulis tawarkan adalah paradigma pemikiran deduktif, yakni sebuah analisis konsep kita kedepankan baru kemudian komparikasikan dengan kenyataan-kenyataan kasiustik di lapangan.

untuk lebih lengkapnya makalah ini, download di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails