Minggu, 03 April 2011

Makalah: Peningkatan Kualitas Pendidikan Moral

Belum optimalnya peran pembinaan moral bangsa yang dilakukan dua departemen ini bukan semata-mata disebabkan oleh kinerja mereka yang rendah, akan tetapi juga disebabkan oleh munculnya banyak faktor pengganggu terhadap keberhasilan proses pembentukan moral, baik di sekolah, lingkungan maupun keluarga.
Seperti digambarkan Ibu Djarir, gangguan terhadap keberhasilan pendidikan moral itu mirip air bah. Salah satunya yang nyata-nyata kita rasakan adalah masuknya dampak buruk globalisasi ke relung-relung kehidupan kita sehari-hari.
Jika kita cermati, tulisan Ibnu Djarir tersebut secara tersirat mengingatkan kita semua untuk ikut mengambil peran secara kolektif dalam upaya-upaya pembinaan moral.
Tidak cukup menyerahkan tugas itu kepada lembaga-lembaga pendidikan formal yang diselenggarakan Depdiknas maupun Depag. Pihak-pihak di luar sekolah, mulai dari orang tua atau lembaga keluarga, para pemuka masyarakat, organisasi kemasyarakatan dan lain-lain, juga dituntut keterlibatannya.
Jika kesadaran ini bisa timbul, maka model pembinaan moral akan jauh lebih optimal karena berada pada tiga pilar, yaitu melalui lembaga pendidikan formal (sekolah), pendidikan informal (keluarga) dan pendidikan nonformal (masyarakat).
Intensitas Pendidikan Moral
Jalinan yang sinergi tiga pilar pendidikan ini agaknya menjadi sebuah tuntutan yang mendesak dilakukan. Hal ini dilatarbelakangi oleh dua kondisi.

Untuk lebih lengkapnya download cuma 27 KB  disini 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails